Bab 1
PENDAHULUAN
A. Persoalan Ekonomi
Semakin majunya tingkat peradaban,
makin banyak dan makin bervariasi pula kebutuhan manusia. Di lain pihak,
alat pemenuh kebutuhan manusia terbatas adanya. Ketidak seimbangan
antara kebutuhan yang meningkat dengan alat pemuas kebutuhan yang
terbatas tersebut menyebabkan diperlukannya sebuah ilmu yang disebut
ilmu ekonomi.
Persoalan-persoalan
pokok ekonomi antara lain:
1. Barang apa yang
diproduksi dan berapa banyaknya?
2. Bagaimana cara
memproduksinya?
3. Untuk siapa barang
tersebut diproduksikan?
4. Mengapa Sumber Daya
Manusia tidak digunakan secara utuh?
5. Mengapa sumber daya
alam selalu mengalami kenaikan harga?
6. Mengapa pertumbuhan
ekonomi tidak selalu matang?
Tidak semua persoalan di dunia ini
hanya menyangkut persoalan ekonomi. Walaupunpersoalan lainnya tidak
termasuk kedalam persoalan ekonomi, jika ditelusuri lebih mendalam lagi
ternyata persoalan-persoalan non-ekonomi berkaitan dengan ekonomi.
Dengan adanya teori0teori ekonomi yang berkembang, sebagian persoalan
ekonomi tersebut dapat diatasi. Akan tetapi, sesudah persoalan yang satu
selesai diatasi, muncul kembali persoalan yana lain. Ini menyebakan
kita perlu menggali ilmu ekonomi dengan lebih dalam, lebih canggih, dan
lebih ampuh untuk digunakan dalam menghadapi persoalan-persoalan ekonomi
baik masa sekarang, ataupun dimasa yang akan datang.
B. Batasan
Kata ekonomi berasal dari bahasa
Yunani : okios dan nomos. Okios berarti rumah
tangga, sedangkan nomos berarti
aturan, kaidah atau pengelolaan. Maka, secara sederhana ekonomi dapat
diartikan sebagai kaidah-kaidah, aturan-aturan, atau pengelolaan suatu
rumah tangga.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang
mempelajari bagaimana tiap rumah tangga atau masyarakat mengelolasumber
daya yang mereka miliki untuk memenuhi kebutuhan mereka. Defenisi yang
lebih popular untuk menerangkan ilmu ekonomi adalah
“salah satu cabang ilmu social yang
khusus mempelajari tingkah laku mausia atau segolongan masyarakat dalam
usahanya memenuhi kebutuhan yang relative tak terbatas dengan alat
pemuas kebutuhan yang terbatas adanya”
System secara sederhana dapat
diartikan sebagai interaksi, atau kaitan, atau hubungan, dari
unsure-unsur yang lebih kecil membentuk suatu satuan yang lebih besar
dan kompleks sifatnya. System ekonomi adalah interaksi dari unit-unit
ekonomi yang kecil (para konsumen dan produsen) ke dalam unit ekonomi
yang lebih besar,di suatu wilayah tertentu. Dalam suatu system ekonomi
tercakup seluruh proses dan kegiatan masyarakat dalam usaha meeka
memenuhi kebutuhan dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
Tergantung dari keputusan-keputusan dasar tentang pemilikan, produksi,
distribusi, serta konsumsi dilakukan. Bentuk system dengan corak
keputusan pertama (lebih banyak diserahkan pada kemauan orang perorang)
disebut system liberal/kapitalisme. System yang serba diatur dan
dikomando oleh pemerintah disebut sosialisme/komunisme. Diantara kedua
system ekonomi tersebut masih terdapat bentuk yang disebut system
perekonomian campuran (mixed economy).
System ekonomi yang dianut oleh
suatu bangsa tergantung dari doktrin, mazhab, atau aliran pandangan
ekonomi, yang pada gilirannya juga dipengaruhi oleh seperangkat nilai
(set of value) yang dianut oleh bangsa tersebut (seperti kebiasaan,
kepercayaan, ideology, dll)
Setiap
kelompok masyarakat di suatu tempat menganut aliran ekonomi yang
berbeda. Variasinya sangat banyak, mulai dari doktrin ekonomi yang
dikembangkan pada masa Yunani kuno, aliran Fisiokrat, Klasik, Neo
Klasik, Sosialisme, sampai yang terakhir Ekonomi Klasik Baru (New
Classical Economics). Akan tetapi,jika suatu saat timbul masalah baru
dikemudian hari maka akan diperlukan teori-teori dan konsep-konsep yang
baru pula.
Sejarah
pemikiran-pemikiran ekonomi secara sederhana merupakan salah satu
cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari perkembangan
pemikiran-pemikiran ekonomi sejak awal peradaban manusia hingga masa
sekarang seperti Keynesian, monetaris, sisi penawaran dan Ratex.
C. Ruang Lingkup
Bab I sebagai pendahuluan kita
membicarakan persoalan-persoalan ekonomi, batasan tentang ilmu ekonomi,
system ekonomi, dan sejarah pemikiran ekonomi.
Bab II berisi pemikiran pemikiran
dari para ahli ekonomi pada era pra-klasik, pemikir-pemikir ekon0mi era
merkantalisme, dan aliran fisiokratisme.
Bab III membahas pemikiran-pemikiran
tokoh utama kaum klasik, yaitu pemikiran-pemikiran Adam Smith.
Bab IV membahas tentang pemikiran
tokoh-tokoh klasik lainnya seperti David Ricardo, Thomas Malthus, Jean
Baptise, dan John Stuart Mill.
Bab V pembahasan tentang pemikiran
ekonomi dari aliran social, yaitu Thomas More, Tomasco Campanella,dsb.
Bab VI pembahasan dengan
mengetengahkan pemikiran-pemikiran sosialis dari Karl Marx.
Bab VII berbagai peikiran
tokoh-tokoh yang merupakan pembaharuan terhadap marxisme, dari Lenin.
Bab VIII diuraikan bagaimana
pakar-pakar dari kubu neo-klasik yang mementahkan serangan Marx terhadap
system liberal yang dianjurkan kaum klasik.
Bab IX pembahasan
pandangan-pandangan dari tokoh-tokoh aliran pandangan ekonomi yang
sedikit berbeda dari pemikiran jalur utama,yaitu dari aliran sejarah.
Bab X mendiskusikan pandangan dari
tokoh-tokoh antara lain yang disebut aliran kelembagaan.
Bab XI mendiskusikan
pandangan-pandangan dari tokoh utama ekonomi modern. Menjelaskan tentang
bagaimana Keynes menanggapi peristiwa depresi besar-besaran yang
terjadi pada tahun 30-an?
Bab
XII menjelaskan tentang pandangan dari para pendukung Keynes,
neo-Keynesian maupun pasca-Keynesian.
Bab XIII menguraikan
pemikiran-pemikiran dari aliran monetaris.
Bab XIV menguraikan tentang
pandangan dari aliran sisi penawaran.
Bab XV membahas tentang pemikiran
aliran-aliran ekspektasi rasional atau Ratex.
Bab XVI menyarikan
pemikiran-pemikiran yang telah dibicarakan mulai dari Bab I hingga Bab
XV.
D. Manfaat Mempelajari
Perubahan dalam dasar-dasar
pandangan ekonomi bisa berlangsung smooth dan kerapkali bias berlangsung
secara revolusi melalui suatu perubahan yang radikal. Yang paling perlu
mendapat perhatian di sini adalah runtuhnya Uni Soviet, kemudian
diikuti oleh Negara-negara sosialis lain di Eropa Timur. Yang lenih
penting lagi bagi kita ialah krisis ekonomi yang melanda bangsa-bangsa
Asia sejak pertengahan tahun 1997, dimulai dari Thailand, kemudian
Filiphina, Malaysia, Indonesia, bahkan juga merambat ke Singapor,
Hongkong dan Korsel.
Dalam keadaan tidak menentu tersebut
orang sering mempersalahkan pendekatan ekonomi yang digunakan/dijadikan
sebagai dasar kebijaksanaan pembangunan. Dengan mempelajari sejarah
pemikiran ekonomi dan system-sistem perekonomian tersebut, kita akan
mengetahui teori-teori ang digunakan dalam menghadapi masalah-masalah
ekonomi tertentu, kebaikan dan kelemahan dari tiap pendekatan yang
digunakan.
Bab II
PEMIKIRAN EKONOMI
MASA PRAKLASIK
Pada
bab ini dibahas bagaimana pemikiran-pemikiran awal tentang
ekonomi,sebelum ilmu ekonomi itu sendiri mendapat pengakuan sebagai
cabang ilmu tersendiri.
A. Pemikiran-pemikiran Ekonomi Zaman
Yunani Kuno
Kata
“ekonomi”berasal dari penggabungan dua suku kata yunani:oikos
dan nomos,yang berarti “pengaturan atau pengelolaan
rumah tangga”istilah tersebut pertama kali digunakan oleh
Xenophone,seorang filsuf yunani.
Pada masa yunani
kuno sudah ada teori dan pemikiran tentang uang,bunga,jasa tenaga kerja
manusia dari perbudakan dan perdagangan.Bukti itu dapat dilihat dari
buku respublika yang ditulis oleh Plato (427-347).Pembahasan
masalah-masalah ekonomi tersebut tidak dilakukan secara khusus,tetapi
sejalan dengan pemikiran tentang bentuk suatu masyarakat sempurna,atau
sebuah utopia.
Gagasan plato
tentang ekonomi timbul secara tidak sengaja dari pemikirannya tentang
keadilan (justice) dalam sebuah Negara ideal (ideal state),kemajuan
tergantung pada pembagian kerja (division of labor) yang timbul secara
ilmiah dalam masyarakat.Pembahasan ini mirip dengan gagasan Adm
smith,perbedaannya,kalau division of labor oleh smith dimaksudkan untuk
memacu pertumbuhan output dan pembangunan
ekonomi,oleh Plato dimaksudkan untuk pembangunan kualitas kemanusiaan.
Plato menjelaskan bahwa ada tiga
jenis pekerjaan yang dilakukan oleh jenis manusia yang berbeda
pula,yaitu pekerjaan sebagai pengatur atau penguasa,tentara,dan para
pekerja.Dariketiga jenis pekerjaan tersebut,bagi Plato hanya golongan
terendah,yaitu kaum pekerja.
Suatu
hal yang patut dicatat dari masa yunani kuno ini adalah mengenal paham
hedonisme,yang dapat dikatakan sebagai cikal bakal paham materialistik
yang dikembankan di Eropa pada abad ke-XVII dan ke-XVIII
kemudian.Hedonisme merupakan paham materialisme mekanistik yang
menganggap kenikmatan egoistis sebagai tujuan akhir dari kehidupan
manusia,paham ini digagas oleh Aristippus yang menganggap kenikmatan
adalah tujuan hidup yang mulia dari setiap manusia.
Dapat dikatakan Plato sebagai orang
pertama yang sangat mengecam kekayaan dan kemewahan,karena menurut Plato
napsu keserakahan ini tidak bisa dikendalikan,sebagian orang (yang
cerdik,pintar,dan berkuasa) akan hidup kemewahan,sementara itu yang lain
akan hidup dalam kesengsaraan dan kehinaan.Pada masa yunani kuno
perekonomian dan politik dikuasai oleh kaum bangsawan (kaum
aristocrat),walaupun jumlah bangsawan sedikit,berkat kepintaran dan
kelihaian,mereka dapat menguasai dan mengeksploitasi para budak (yaitu
kaum proletar) yang jumlahnya banyak.
Teori Plato yang diangap masih
relevan dengan keadaan sekarang adalah pendapatnya tentang fungsi
uang.Dalam bukunya politika,menjelaskan bahwa selain sebagai alat
tukar,uang juga berfungsi sebagai alat pegukur nilai dan alat untuk
menimbun kekayaan,Plato menganggap uang bersifat mandul,tidak dapat
dikembangkan atau diperanakan (melalui bunga).
Pemikiran Aristoteles (384-322SM)
tentang ekonomi jauh lebih maju dari gurunya yaitu Plato,Aristoteles
merupakan orang pertama yang meletakan pemikiran dasar tentang teori
nilai (value) dan harga (price).Kontribusi Aristoteles yang paling besar
terhadap ekonomi ialah pemikirannya tentang pertukaran barang (exchange
of commodities).Menurut pandangan Aristoteles,kebutuhan manusia (man’s
need) tidak terlalu banyak,tetapi keinginannya (man’s desire),akan
tetapi kegiatan produksi untuk memenuhi keinginan manusia yang tanpa
batas itu dikecamnya sebagai sesuatu yang tidak
alami (unnatural).
Dalam
mengamati proses ekonomi,Atistoteles membedakan atas dua cabang,yaitu
kegunaan (use) dan keuntungan (gain).Lebih spesifik,ia membedakan
oeconomia dan chrematistike.Aristoteles setuju dengan oeconomia,tetapi
tidak setuju dengan chrematistic,secara tegas ia menyatakan tidak suka
pada pedagang-pedagang yang dating ke
kota-kota,mengeksploitasi petani-petani miskin ke desa-desa.Sedangkan
menurut Adan smith,bahwa motif utama yang mendorong orang untuk
bertindak adalah keuntungan (gain) bukan kegunaan atsu faedah (use).
Dalam buku on the means of improving
the revenue of the state of Athens,Xenophon menguraikan bahwa Negara
Athena yang mempunyai beberapa kelebihan dapat dimanfaatkan untuk
meningkatkan pendapatan Negara.Negara Athena adalah kota pusat
perdagangan yang memiliki iklim sangat nyaman,tanahnya subur dan
mengandung deposit emas dan perak dalam jumlah banyak.
B. Pemikiran Kaum Skolastik
Analisis rinci tentang usaha untuk
mencapai tujuan-tujuan ekonomi sejak zaman purbakala belum tampak hingga
abad ke-XV.Menurut landerth (1976),baru sejak abad ke-15,ketika
masyarakat petani Eropa melalui proses industrialisasi,kemunculan
tersebut karena lahirnya pemikiran-pemikiran ekonomi dari kaum skolastik
(scholasticism).Ciri utama dari aliran pemikiran ekonomi scholastik
adalah kuatnya hubungan antara ekonomi dengan masalah etis serta
besarnya perhatian pada masalah keadilan,karena ajaran-ajaran sholastik
mendat pengaruh yang sangat kuat dari ajaran gereja.
Pada zaman pertengahan
(medieval),ajaran-ajaran gereja memang jah lebih dominan
ekonomi.Asumsi-asumsi mereka adalah bahwa kepentingan ekonomi adalah
sub-ordinat dari pengorbanan (salvation),dan bahwa perilaku ekonomi
adalah salah satu aspek perilaku pribadi yang terikat dengan
aturan-aturan moralitas.Pandangan gereja tentang perdagangan dapat
digambarkan oleh kalimat “the merchant cant scarcely or never be pleased
to god”,ada dua orang tokoh utama dari aliran scholastik
,yaitu St. Albertus Magnus (1206-1280) adalah seorang filsuf
religius dari Jerman dan St.Thomas Aquinas (1225-1274) adalah seorang
teolog dan filsuf Italia.
Pandangan
Aristoteles dan Thomas Aquinas yang juga mengutuk bunga,karena dengan
bunga orang memporelah keuntungan tanpa usaha dan biaya,saat ini
pandangan tersebut tidak dipakai lagi,karena masalah sekarang uang
selain sebagai alat tukar juga bias dijadikan sebagai modal usah dengan
menginvestasikan pada usaha menguntungkan.
C. Era Merkantilisme
Perkembangan pemikiran ekonomi
sebelum abad 17 kegiatan ekonomi pada umumnya masih bersifat
kecil-kecilan yang hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
sendiri(subsisten).tetapi pada abad 17 ini kegiatan ekonomi mengalami
perkembangan yang sangat pesat dalam organisasi kegiatan ekonomi
masyarakat.
Hingga saat ini
belum ada ksepakatan apakah Merkantilisme itu dapat disebut sebagai
aliran atau Mazhab ekonomi atau tidak.sebagian menganggap merkantilisme
sebagai kebijaksanaan ekonomi,terutama yang menyangkut sistem
perdagangan.
Istilah
“Merkantilisme” berasal dari kata Merchant yang
berarti “Pedagang”. Menurut paham merkantilisme setiap
negara yang berkeinginan maju harus melakukan perdagangan dengan negara
lain dan bagi penganut merkantilisme sumber kekayaan negara adalah dari
perdagangan luar negeri.Selanjutnya Uang adalah sebagai hasil surplus
perdagangan yang menjadi sumber kekuasaan.
Paham merkantilisme banyak dianut
oleh Negara-Negara Eropa,pada abad 17 antara
lain;Portugis,spanyol,Inggris,Perancis dan Belanda.tujuan negara-negara
eropa melakukan misi perdagangan ke Indonesia pada awalnya adalah
memperebutkan rempah-rempah akan tetapi berubah,mereka ingin menguasai
dan mengamankan jalur perdagangan tsb.
Selama era merkantilisme berlangsung
tidak hanya perdagangan dan perekonomian saja yang maju pesat.Kemajuan
literatur pun juga berkembang seiring dengan munculnya
persoalan-persoalan ekonomi yang berhubungan dengan bisnis para pedagang
tsb,tetapi di lain hal karena setiap orang mempunyai pendapat
sendiri-sendiri dan tidak dapat di generalisasi tulisan-tulisan
mereka”berserakan” dan tidak teratur.akan tetapi dari tulisan mereka
inilah Adam Smith memperoleh banyak sumber untuk menulis buku yang judulnya.”The Wealth Of Nations”
yang sangat terkenal (Launderth 1976).
Di era merkantilisme ini bnyak
tokoh-tokoh eknomi bermunculan beberapa diantaranya yang perlu diketahui
antaralain; Jean Boudin, Thomas Mun, Jean Baptiste Colbert, sir William
Pety dan David Hume.
Jean
Boudin (1530-1596)
Ilmuwan
berkebangsaan perancis ini yang mengecam kalangan kaum bangsawan dan
raja-raja yang mempratikkan pola hidup mewah sebab rakyat biasa yang
menjadi korbanya.Ia dapat dikatakan sebagai orang pertama yang secara
sistematis menyajikan teori tentang Uang dan Harga.menurut Boudin
tambahnya uang yang diperoleh dat perdagangan luar negri dapat
menyebabkan naiknya harga barang-barang.teori Boudin tentang uang
dinilai sangat maju dan kira-kira 3,5 abad kemudian Irving Fisher
mengembangkan teori kuantitas uang.
Thomas Mun (1571-1641).
Adalah
seorang saudagar kaya dari inggris yang menulis banyak tentang
perdagangan luar negri.buku-buku yang ditulisnya antara lain; A Discourse of Trade,From England unto The East-Indies (1621)
dan England’s Treasure by Foreign Trade or,The Balance of Our Foreign
Trade Is The Rule of Our Treasure (1664).Tentang manfaat perdagangan
luar negri,sebagaimana yang dikutip dari aslinya oleh Edmund Whittaker
(1960).
Jean
Babtis Colbert (1619-1683).
Bukanlah ahli
ekonomi,melainkan pejabat negara perancis dengan kedudukan sebagai
menteri utama di bidang ekonomi dan keuangan dalam pemerintahan raja
Louis XIV.
Pada masa itu
perdagangan luar negeri di anggap sebagai sumber utama
kemakmuran.Sebagai konsekuensinya,dalam praktek ekonomi banyak terjadi
aliansi antara para saudagar dengan penguasa.Penguasa pun memberi
bantuan dan perlindungan berupa monopoli,proteksi,dan
keistimewaan-keistimewaan lainnya.Pada abad inilah di Eropa di anggap
sebagai zaman kapitalisme saudagar (Merchant Capitalism).
Sir William Petty (1623-1687).
Adalah
seorang yang sangat aktif.Ia banyak menulis tentang ekonomi
politik.Tidak heran Friedrich Engels memberinya gelar The
Founder Of Modern Political Economy.Berbeda dengan pemikir
lain,Petty menganggap penting arti bekerja (labor) jauh lebih penting dari sumber daya tanah.Bagi
Petty,bukan jumlah hari kerja yang menentukan nilai suatu
barang,melainkan biaya yang diperlukan untuk menjaga agar para pekerja tsb dapat tetap bekerja.
David Hume (1711-1776)
Adalah
kawan dekat Adam Smith yang sebenarnya lebih dikenal sebagai filsuf
daripada pakar ekonomi.sebagaimana pun
juga,kontribusinya terhadap pemikiran-pemikiran ekonomi cukup besar.Hal
itu karena Hume dan Smith sering mendiskusikan pandangan-pandangannya
bersama-sama.hasil diskusi ini jelas akan mempengaruhi jalan pikiran
masing-masing.salah satu buku yang ditulis oleh Hume adalah :Of The Balance of Trade,membicarakan tentang
harga-harga yang sebagian di pengaruhi oleh jumlah barang dan sebagian
lagi ditentukan oleh jumlah uang.
D. Mahzab Fisiokratis
Kaum merkantilis menganggap sumber
kekayaan suatu negara adalah perdagangan luar negri.Berbeda dengan
itu,kaum fisiokrat menganggap bahwa sumber kekayaan senyata-nyatanya
adalah SDA.Ini yang menyebabkan aliran ini dinamai aliran Physiocratism,yaitu
penggabungan dari dua kata physic ( = alam) dan cratain atau cratos ( = kekuasaan),yang
berarti mereka yang percaya pada hukum alam (believers in
the rule of nature).Kaum fisiokratis percaya bahwa alam diciptakan
oleh tuhan penuh keselarasan dan keharmonisan.Hukum alam yang penuh
dengan keselarasan dan keharmonisan ini berlaku kapan saja,dimana
saja,dan dalam situasi apapun (bersifat cosmopolit).
Kaum fisiokrat percaya bahwa sistem
perekonomian juga mirip dengan alam yang penuh dengan harmoni.Dengan
demikian,setiap tindakan manusia dalam memenuhi kebutuhanya
masing-masing juga akan selaras dengan kemakmuran masyarakat banyak.beri
manusia kebebsan,dan biarkan mereka melakukan yang terbaik bagi
dirirnya masing-masing.Pemerintah tidak perlu campur tangan,dan alam
akan mengatur semua pihak akan senang dan bahagia.inilah yang akan
menjadi cikal bakal doktrin laissez faire-laissez passer
yang kira-kira berarti;biarkan semua terjadi,biarkan semua berlalu (let do,let pass),perekonomian bebas yang lebih di
kembangkan oleh
Adam Smith
kemudian.tanpa adanya intervensi atau campur tangan pemerintah,maka
semua tindakan manusia akan berjalan secara harmonis,otomatis,dan
bersifat self-regulating.
Tokoh utama aliran fisiokrat adalah
Francis Quesnay (1694-1774).
Sebetulnya profesi
awal Quesnay adalah sebagai dokter dan sangat ahli dalam ilmu bedah. Di
kemudian hari ia diangkat sebagai anggota “Academie des Sciences”,
sebuah lembaga ilmiah yang memiliki wibawa sangat tinggi pada masa itu
di Perancis. Sejak itu ia mulai mencurahkan perhatiannya pada
masalah-masalah ekonomi.
Pada tahun 1758,
Quesnay menulis buku Tableau Economique. Dengan latar
belakang seorang dokter, tidak heran kalau dalam buku tersebut Quesnay
menggambarkan sistem perekonomian suatu negara seperti laiknya kehidupan
biologis tubuh manusia. Antara satu bagian dalam tubuh dengan bagian
lain membentuk suatu kesatuan yang harmonis. Begitu juga proses dan
gejala kehidupan ekonomi jika dilihat dalam hubungan antara bagian yang
satu dengan yang lain membentuk suatu keseluruhan dengan hukum-hukum
tersendiri
Quesnay membagi
masyarakat ke dalam empat golongan: (1) kelas masyarakat produktif,
yaitu yang aktif mengolah tanah seperi pertanian dan pertambangan; (2)
kelas tuan tanah .; (3) kelas yang tidak produktif atau steril, terdiri
dari saudagar dan pengrajin; dan (4) kelas masyarakat buruh/labor yang
menerima upah dan gaji dari tenaganya.
Bagi Quesnay,hukum ekonomi yang
bersesuaian dengan hukum alam ini menjadikan alam, dalam hal ini tanah,
sebagai satu-satunya sumber kemakmuran masyarakat. Kelas tuan tanah
dianggap sebagai pengisap belaka sebab memperoleh hasil tidak melalui
kerja. Kegiatan industri dan perdagangan dinilai tidak produktif karena
kegiatan industri hanya mengubah bentuk atau sifat barang. Kegiatan
perdagangan pun tidak produktif. Hal ini karena ia melihat para pedagang
hanya memindahkan barang dari suatu tempat ke tempat lain.
Karena kaum petani yang paling
produktif di antara keempat golongan masyarakat tersebut, Quesnay
menganjurkan agar kebijaksanaan-kebijaksanaan yang diambil oleh
pemerintah harus ditujukan terutama unutk meningkatkan tarf hidup para
petani. Bukan sebaliknya, memberi hak-hak khusus kepada pemilik tanah
dan para saudagar seperti yang selama ini dinikmati di bawah
pemerintahan yang mengagungkan merkantilisme.
Dengan dasar pandangan
di atas, kaum merkantilis yang menganggap bahwa sumber utama kemakmura
negara adalah dari surplus yang diperoleh dari perdagangan luar negeri,
dianggap sebagai suatu pandangan keliru oleh kaum fisiokrat. Kaum
fisiokrat juga mengkritik kaum merkantilis yang menciptakan berbagai
regulasi perdagangan ketika seharusnya dibebaskan dari control. Kaum
merkantilis dituduh telah membuat barang-barang menjadi lebih mahal
dengan menetapkan pajak yang tinggi.
Dibandingkan dengan
pemikiran-pemikiran ekonomi yang sudah disebutkan terdahulu, pemikiran
Quesnay jauh lebih maju. Pola dan garis pemikiran yang dikemukakan oleh
Quesnay sudah tersusun dalam suatu kerangka dasar analisis tertentu
mengenai gejala-gejala, peristiwa-peristiwa, dan masalah-masalah ekonomi
yang dihadapi oleh masyarakat. Bagi anda yang cukup jeli, akan terlihat
bahwa untuk pemikiran-pemikiran dari kaum fisiokrat ini kita sudah
menggunakan istilah “mazhab”, bukan pemikiran atau pandangan sebagaimana
digunakan untuk pemikiran-pemikiran terdahulu.
Bab III
TEORI
KLASIK ADAM SMITH
Pemikiran-emikiran tentang ekonomi
sudah sangat berkembang pada abad ke-XV, saat terjadi revolusi pertanian
di Eropa. Namun, pengakuan terhadap ilmu ekonomi sebagai cabang ilmu
tersendiri baru diberikan pada abad ke-XVIII,
setelah Adam Smith (tokoh utama ekonomi aliran klasik) muncul dalam
peraturan ekonomi (1727-1790). Alas an Adam Smith masuk dalam aliran
klasik, karena gagasan yang ia tulis sebetulnya sudah banyak dibahas dan
dibicarakan oleh pakar-pakar ekonomi sebelumnya. Misalnya: paham
individualisme, tidak banyak berbeda dengan paham hedonism pada zaman
Yunani kuno oleh Epicurus.
Pembahasan
Smith lebih banyak bersifat mikro dengan menekankan pada penentuan
harga. Melalui analisis mikro, ia menguraikan masalah pembangunan dan
kebijaksanaan untuk pertumbuhan ekonomi. Pendekatan yang digunakan Smith
adalah pendekatan dedukatif, yang digabung dengan penjelasan historis.
Adam Smith juga menguraikan masalah-masalah ekonomi The Wealth of
Nations ditulis dari 900 hal (buku yang paling banyak dikutip orang di
dunia hingga sekarang). Dua pemikir ekonomi yang sangat berpengaaruh
pada Adam Smith adlah guru sewaktu menuntut ilmu di Univ. Glasgow, yaitu
Francis Hutcheson (1694-1746) dan teman kuliahnya David Hume
(1711-1776). Kemudian melalui Glasgowia menerima beasiswa sehingga dapat
melanjutkan pendidikan ke Oxford hingga tahun 1748-1763 mengajar di
Glasgow, selaku dosen pada universitas tersebut, Smith memberikan
serangkaian kursus dalam bidang Ilmu Sosial dan Kemanusiaan. Bidang yang
paling disukai yaitu falsafah moral. Tidak mengherankan, buku
pertamanya yaitu The Teory of Moral Sentimens (1759), banyak
menghadirkan masalah ekonomi dan moral. Buku yang ditulis oleh Smith
pada tahun 1776 tersebut dianggap sebagai pancangan pertama tonggak
sejarah perkembangan ilmu ekonomi. Oleh sebab itu, ia juga diberi gelar
sebagai “Bapak Ilmu Ekonomi”. Smith dalam hal ini banyak berutang budi
pada pemikir-pemikir dan penulis dari masa merkantilis dan fisiokrat.
Para pakar umumnya percaya bahwa belum ada pemikir-pemikir ekonomi yang
mampu mengintegrasikan begitu banyak topic menjadi satu volume yang
mencakup pandangan menyeluruh, yaitu berupa factor-faktor yang
menentukan kemakmuran bangsa-bangsa sekaligus memberikan rekomendasi
kebijaksanaan yang dapat ditempuh untuk meningkatkan laju pertumbuhan
ekonomi dan pembangunan. Namun, dalam banyak hal pemikiran Smith sejaan
dengan paham kaum fisiokrat yang mengaggap produksi barang dan jasa
sebagai sumber utama kemakmuran Negara.
Perbedaan antara pandangan Smith
dengan fisiokrat hanyalah pada penekanan factor yang paling dominan
dalam menentukan kemakmuran Negara, maksudnya adalah kaum fisiokrat
menganggap alamlah yang menentukan kemakmuran bangsa-bangsa, sebaliknya
Smith menganggap manusialah sebagai factor produksi utama,sebagai
pendukung doktrin laissez-faire-lassez, Smith juga sering mengkritik
kebijaksanaan kaum merkantiis yang menetapkan tarif tinggi
untukmelindungi industi dalam negeri.
A. Hakikat Manusia
Serakah
Kenyataan
manusia pada hakikatnya memiliki sifat serakah sudah dikenal oeh
pemikir-pemikir masa Yunani kuno, terutama oleh Plato pemikiran tersebut
juga dilontarkan oleh Bernard de Mandevile (1670-1733) dalam bukunya
the fable of the bees (1714). Smith juga percaya bahwa pada hakikatnya
manusia rakus, egoistis, selalu ingin mementingkan diri sendiri.
Walaupun asumsi mereka sama. Namun konklusi mereke berbeda seperti bumi
dan langit,Mandeville menganggap sifat rakus manusia akan memberikan
dampak negative social ekonomi,agar dapat
menghindari dampak ini, Mandeville menganjurkan adanya campur tangan
pemerintah dalam perekonomian. Smith berpendapat sifat egoistis manusia
tidak akan mendatangkan kerugian. Namun akan memacu pertumbuhan ekonomi
dan pembangunan secara keseluruhan. Menurut smith, lebih lanjut
tindak-tanduk manusia pada umumnya didasarkan pada kepintaran diri
sendiri, bahkan belas kasihan atau perikemanusiaan.
B. Mekanisme Pasar
Bebas
Smith dalam
mekanisme pasar bebas, menghendaki dengan pemerintah sedapat mungkin
tidak terlalu banyak campur tangan mengatur perekonomian. Biarkan
sajalah perekonomian berjalan dengan lancer tanpa campur tangan
pemerintah. Nanti aka nada suatu tangan tak kentara (invisible hands)
yang akan membawa perekonomian kearah keseimbangan. Dengan membawa
prekonomian pada suatu keseimbangan yang efesien, smith
mengekspresikannya dalam suatu paragraph, yaitu : walaupun tiap orang
mengerjakan sesuatu didasarkan kepada kepentinagn pribadi, tetapi
hasilnya bias selaras dengan tujuan masyarakat. Dampaknya justru lebih
aik disbanding dengan tiap orang berusaha memajukan masyarakat. Di
samping itu sith juga menulis : Smith tidak percaya dengan maksud baik
versus baik dari orang-orang, perorangan, bahkan dari pemerintah
sehubungan ini smith juga memperingatkan, bahwa maksud-maksud baik akan
masuk kejalan neraka.
Pandangan-pandangan
smith kemudian telah menandai suatu perubahan yang sangat revolusioner
dalam pemikiran ekonomi. Dimasa sebelumnya, yaitu masa merkantilis,
Negara ditempatkan diatas individu. Sebaliknya, menurut ajaran
klasik&fisiokrat kepentingan individulah ynag mesti diutamakan.
C. Teori Nilai (Value
Theory)
Menurut
smith barang mempunyai dua nilai, pertama nilai guna (value in use),
kedua nilai tukar (value in exchange). Nilai tukar/harga suatu barag
ditentukan oleh jumlah tenaga (Labor) yang diperlukan. Karena
keterampilan seseorang itu tidak sama, maka disesuaikan dengan harga.
Menurut smith hubungan antara nilai
guna dan nilai tukar yang mempunyai nilai tinggi kadang tidak mempunyai
nilai tukar, dan sebaliknya.
Maka
menurutnya, nilai tukar dapat diartikan dengan kemamuan suatu barang
untuk memperoleh barang lain. Konsepnya bernilai mendua (ambiguous), ia
tampaknya belum begitu paham akan harga relatf dan tidak bisa membedakan
antara utilitas totak dengan utilitas marjinal dan utilitas rata-rata.
D. Teori Pembagian
Kerja
Menurut smith,
pembagian kerja akan mendorong spesialisasi seorang memilih mengerjakan
yang terbaik sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Spesialisasi berarti
setiap orang tidak perlu menghasilkan barang secara sendiri. Jika tiap
orang melakukan semua jenis pekerjaan sendiri, hasil yang diperoleh akak
kecil, dan sebaliknya. Alasanya. Pembagian tugas telah menyebabkan
setiap orang ahli di bidang. Dengan demikian, produktivitas meningkat,
sehingga hasil produksi secara total juga meningkat.
E. Teori Akumulasi
Kapital
Setiap
orang berkeinginan untuk meningkatkan kesejahteraannya. Bisa juga
dengan cara meningkatkan pendapatan. Bagaimanapun caranya yang terbai
untuk memajukan kesejahteraan guna memperoleh keuntungan
sebesar-besarnya. Adam smith menjelaskan cara terbaik untuk itu adalah
dengan melakukan investasi. Maka system ekonomi yang dianut sesuai
dengan pemikiran smith selain sering disebut dengan system liberal
(Karena memberikan kekuasaan yang besar bagi tiap individu untuk
bertindak dalam perekonomian).
F. Pengaruh Pandangan
Adam Smith
Sebagai
contoh, individualisme dan matrelialisme bukanlah murni ajaran adam
smith. Jika dtelusuri, paham individualisme berasal dari paham
hedonisme, yang sudah dikembangkan oleh pemikir-pemikie ekonomi yang
berasal dari Yunani Kuno Arisstippus dan disempurnakan oleh Episurus.
Menurut paham hedonism, tujuan hidup
manusia di dunia adalah mencari kenikmatan hidup. Menurut kedua pemikir
ekonomi tersebut, semua aktivitas manusia, baik ekonomi, moral, social,
atau politik, harus diarahkan demi tercapainya jumlah produksi yang
banyak bagi banyak orang.
System ekonomi smith disebut juga
degan system ekonomi pasar, atau system ekonomi liberal karena system
ini memberikan kebebasan yang seluas-luasnya bagi individu perekonomian
untuk melakukan yang terbaik bagikepentingan masing-masing.
G. Adam Smith atau Nabi
Muhammad?
Jauh
sebelum adam Smith lahir Nabi Muhammad telah menganjurkan kepada
umatnya untuk memanfaatkan mekanisme pasar dalam penyelesaian masalah
ekonomi, dan menghindari system penetapan harga oleh otoritas Negara
kalau tidak terlalu diperlukan. Terdapat pada hadist riwayat An nas, sbb
: orang-orang berkata “ ya Rasulullah harga-harga melonjak tinggi, maka
tentukanlah harga bagi kami”. Kemudian Nabi menjawab “ sesungguhnya
Allah lah yang menentukan harga dan menahan rezeki kepada yang
disukai-Nya”.
Ada sebagian pakar
berpendapat bahwa penggunaan kebijakan penetapan harga diperbolehkan
untuk barang-barang yang dihasilkan perusahaan milik Negara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar